Saya Berduka karena Kehilangan Orang Terkasih yang Bunuh Diri

Jika kamu baru-baru ini mengetahui bahwa seseorang yang kamu sayangi telah mengakhiri hidupnya sendiri, kamu mungkin akan merasa terkejut dan bertanya-tanya bagaimana ini bisa terjadi. Tidak hanya mengalami rasa duka yang mendalam, kamu pun juga akan mendapat banyak pertanyaan dari orang-orang di sekitarmu, ditambah dengan proses untuk menyemayamkan dan memakamkan orang yang kamu kasihi. Semua ini tidak hanya melelahkan secara emosional dan psikologis, namun juga fisik kamu.

Penting bagi dirimu untuk mengetahui bahwa ada akan selalu ada orang yang mencoba memahami apa yang sedang kamu alami saat ini dan bahwa kamu tidak perlu melalui semua hal ini sendirian.

Daftar Isi

Bantuan dan dukungan setelah kehilangan karena bunuh diri

Apabila dirimu sedang menghadapi kehilangan karena bunuh diri dari seorang teman, anggota keluarga, atau orang yang kamu kasihi, sangat penting bagi dirimu untuk mencari dukungan yang dapat membantumu di dalam proses memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi, menghadapi rasa berduka, serta belajar bagaimana hidup berdampingan dengan kehilangan yang dirimu alami.

Rasa sakit yang ditimbulkan dari kehilangan karena bunuh diri memang tidak mudah untuk dihilangkan dengan cepat, akan tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk bisa membantu dirimu:

Sisihkan waktu untuk dirimu sendiri

Merupakan hal yang sangat wajar untuk memberikan waktu bagi dirimu sendiri dan “meninggalkan” sementara rasa sakit yang dirimu rasakan dengan melakukan sesuatu yang kamu sukai, meskipun kamu merasa sedang tidak ingin melakukannya pada saat itu.

Temukan hal-hal yang bisa membuatmu terdistraksi agar dapat memberikan waktu sejenak untuk keluar dari rasa sakit. Apabila kamu masih membutuhkan waktu sendiri, kamu berhak untuk menyeleksi atau memilih siapa saja yang ingin kamu ajak bicara dan siapa yang tidak.

Buat jurnal untuk mencatat pikiran dan perasaanmu

Mencatat pikiran dan perasaanmu dapat membantu agar kamu bisa melepaskan beban pikiran yang menumpuk. Lakukan ini terutama jika kamu tidak bisa tidur.

Habiskan waktu dengan alam

Menghabiskan waktu dengan alam dapat berupa misalnya, berkebun, memancing, atau melakukan wisata alam. Selain itu, carilah aktivitas yang memberikan ketenangan fisik, seperti pijat, pemandian spa, beristirahat atau tidur lebih cepat, dan mencari udara segar dengan jalan-jalan singkat.

Teruslah terhubung dengan orang lain

Apapun cara yang kamu lakukan untuk menangani rasa berduka, kamu tidak perlu menghadapi semuanya sendirian. Terbukalah dengan orang lain yang akan memberikan kamu bantuan untuk melewati masa-masa ini.

Tetaplah terkoneksi dan menerima dukungan dari orang lain – baik dari teman, keluarga, maupun sumber dukungan lainnya. Buatlah daftar singkat mengenai orang-orang tepercaya yang dapat kamu hubungi saat keadaanmu sedang sulit. Hal ini dapat mengurangi perasaan terisolasi dan juga rasa kesepian karena duka yang sedang kamu rasakan.

Hormati dan hargai mendiang

Temukan cara agar kamu bisa mengenang pengalaman yang berkesan atau hal-hal positif tentang mereka. Hal ini bisa dengan misalnya cara membicarakan hal-hal baik mengenai mereka, membuat suatu jurnal untuk menuliskan hal-hal atau kenangan manis mengenai mereka, membagikan memori indah, dan juga foto-foto dari mendiang.

Jagalah kesehatan

Menghadapi rasa duka sekaligus menangani proses pemakaman dan hari-hari lainnya ke depan tidak hanya menguras emosi kamu, tetapi juga fisik kamu. Makan dengan baik dan teratur, berolahraga rutin, jagalah untuk dirimu tidur dengan cukup, dan hindari konsumsi alkohol dan zat adiktif lainnya.

Prioritaskan tugas-tugas harianmu

Lakukan hanya hal-hal yang memang penting untukmu, dan hindari membuat keputusan-keputusan besar hingga dirimu merasa sudah lebih stabil dan dapat berpikir secara lebih jernih.

Mintalah bantuan ketika kamu membutuhkannya

Bercakaplah dengan konselor atau psikolog, teman, dan keluarga untuk kembali menemukan dan merasakan kenyamanan, dukungan, serta cara untuk menghadapi emosi-emosi yang sedang dirasakan.

Temukan support group bagi penyintas kehilangan bunuh diri

Membagikan pengalamanmu dengan orang lain yang juga mengalami hal yang serupa dapat membantumu menyadari bahwa kamu tidak sendiri dalam menghadapi ini dan kamu dapat bertahan.

Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk hadir dalam peringatan Hari Penyintas Kehilangan Bunuh Diri Sedunia, yang jatuh pada hari Sabtu pekan ketiga di bulan November. Kegiatan ini diselenggarkan oleh Working Group Suicide Loss Survivor Into The Light Indonesia setiap tahunnya.

Bagaimana cara saya untuk dapat pulih dari kedukaan yang saya alami?

Penting bagi diri kita untuk tidak memasang harapan yang terlalu tinggi atau bahkan memaksa diri kita sendiri untuk merasa lebih baik pada tahapan-tahapan awal dari kedukaan. Beberapa hal yang perlu kamu ingat:

  • Apapun alasan mengapa orang terkasih kamu bunuh diri, itu bukan salah kamu atau siapapun.
  • Tidak ada cara yang benar maupun salah di dalam menjalani proses kedukaan kita.
  • Tidak ada suatu “batasan” atau “jangka waktu” yang pasti mengenai proses kedukaan itu sendiri – biarkanlah proses yang kita rasakan mengalir saja.
  • Berikanlah dirimu dan orang lain waktu dan kesempatan untuk berduka.
  • Jangan takut untuk meminta bantuan kalau kamu merasa dirimu tidak dapat menghadapi proses berduka ini dengan baik.

Di dalam konteks keluarga atau suatu kelompok, rasa pedih dan sakit yang kita rasakan dapat membuat kita sulit menjalin komunikasi dengan orang lain sehingga pada akhirnya dapat timbul konflik. Tetaplah jalin komunikasi secara terbuka tetapi juga saling menghargai cara orang tersebut menghadapi duka mereka masing-masing. Jagalah kesehatan dirimu dan semua anggota keluarga terdekatmu juga.

Kebanyakan orang akan menyadari bahwa kehidupan tidak akan lagi sama. Duka akan mereda dan kamu akan mengalami suatu periode penuh energi dan harapan yang lebih panjang dan lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Kenangan yang kamu miliki dengan mendiang akan menjadi tidak begitu menyakitkan seperti yang sebelumnya dan kamu akan menemukan cara dan makna yang baru dalam memandang mendiang sebagai bagian dari kehidupanmu.

Ingat: Apapun yang mungkin memicu atau menyebabkan orang yang kamu kasihi sehingga ia bunuh diri, itu bukan salahmu atau siapapun.

Langkah yang dapat kamu lakukan selanjutnya

Terkait diri sendiri

Dalam semua keputusan, penting untuk mempertimbangkan apa yang tepat untuk dirimu, namun, sering kali disarankan agar kamu menunda membuat keputusan besar selama 12 hingga 18 bulan setelah berkabung. Ini berlaku terutama untuk keputusan pindah rumah dan terkait dengan beberapa barang milik mendiang yang dirimu cintai. Tentu saja, akan ada situasi di mana tetap dibutuhkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dari waktu yang sudah ditentukan di atas.

Dukungan yang berkelanjutan adalah bagian penting dari proses berduka. Kita tahu bahwa dukungan sosial dan koneksi sangat bermanfaat dalam pengalaman berduka. Dukungan ini juga bisa didapatkan dari para profesional dan orang-orang yang mengalami pengalaman berduka lainnya.

Terkait keluarga

Karena bunuh diri merupakan peristiwa yang tidak mudah untuk dipahami dan dimengerti, akan muncul kemungkinan untuk mulai melihat bahwa dirimu atau orang lain lah yang bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi. Dalam suasana yang penuh emosi, rasa bersalah dan saling menyalahkan dapat mengakibatkan konflik dan argumen yang mengganggu komunikasi dan hubungan dengan orang terdekat. Perasaan ini dapat meningkatkan level stres dalam diri kita dan dapat membuat beberapa orang merasa terisolasi dan sendirian.

Jika seseorang merasa sangat marah (hal ini sangat wajar terjadi), perlu diingat bahwa kepedulian dan dukungan yang diberikan sesama anggota keluarga dalam masa-masa emosional ini akan sangat bermanfaat bagi keluarga itu sendiri, dan terutama anak-anak, dalam jangka waktu yang panjang.

Anak-anak sebagai penyintas kehilangan bunuh diri

Anak-anak dapat merasakan perasaan berduka yang sama seperti orang dewasa. Bentuk ekspresi rasa berduka anak-anak mungkin berbeda dibandingkan orang dewasa, mengingat anak-anak memiliki lebih sedikit sarana untuk mengomunikasikan perasaan mereka.

Anak-anak khususnya, sangat rentan untuk merasa bersalah atau ditelantarkan. Sangat penting bagi mereka untuk memahami bahwa kematian orang tersebut bukan salah mereka, dan orang lain akan hadir untuk mengasuh mereka.

Merahasiakan bunuh diri dengan harapan melindungi anak-anak tersebut berpotensi menciptakan masalah yang kompleks di masa depan. Sebaiknya, jelaskan situasi dan jawab pertanyaan yang mereka ajukan dengan jujur dan sesuai dengan umur mereka.

Terima kasih kepada Koleta Acintya Saraswati, Safira Ryanatami, Sayna, dan Amira Budi Mutiara dari Task Force: Suicide Postvention yang ikut berkontribusi dalam pembuatan konten ini.

Sumber:

American Foundation of Suicide Prevention. Practical Information for Immediately After a Loss. Diakses dari www.afsp.org.

Beyond Blue. Suicide and grief. Diakses dari www.beyondblue.org.au

Jordan, Jack, Ph.D. and Baugher, Bob, Ph.D. (2016) After Suicide Loss: Coping with Your Grief (2nd Edition). Caring People Press.

Lifeline. Suicide Bereavement. Diakses dari www.lifeline.org.au

Suicide Line Victoria. Have you been bereaved by suicide?. Diakses dari www.suicideline.org.au

Support After Suicide. It’s Just Happened. Diakses dari www.supportaftersuicide.org.au