Konon, kebanyakan insan mencari tempat disebut rumah
Beberapa membangun dalam dirinya dengan susah payah
Yang suka menjelajah, terus mencari rumah singgah
Sementara mereka yang hendak berpasrah menginginkan satu-satunya rumah
Selangkah dua langkah, kupikir dulu kutemukan rumah
Selangkah dua langkah, lalu kusadari bahwa ku salah
Selangkah dua langkah, terkadang memang kita hanya temukan rumah singgah
Kita pun bertemu dengan segala macam kacau dan gundah
Betapa ku ingin menjadikanmu sebagai satu-satunya rumah
Karena kepingan kita justru bersatu setelah pecah
Ruang dan waktu izinkan kita memiliki kisah yang indah
Tapi kisah ini hanya ledakan zat kimiawi yang membuncah
Kau dan aku bertemu untuk bersinggah dalam mewah
Hingga akhirnya kita menemukan satu-satunya rumah
Atau hingga kita menemukan alasan yang tepat untuk berpisah