Benteng itu penentram
Hujan langit tak menitik
Tombak luar tak menikam
Badai nafas tak mengusik
Benteng itu pembebat
Penutup sentuh atas nama sekat
Sebab darah tak paham rehat
Pun tentang pulih yang tersesat
Benteng itu pelindung
Dari jiwa yang berkabung
Ihwal harap tak menuai ujung
Juga siksa tak terbendung
Benteng itu penyepi
Memeluk kisah yang mendamba sembunyi
Agar mereka sungkan memahami
Mengapa duniamu mati
Sendiri kau harap abadi
Hingga lilinmu bertiup sendiri