Siapa lagi yang perlu kupinta maaf sekerasnya,
selain kepada diriku sendiri
Berkali-kali kutinggal di sudut jalan,
dimakan harapan,
namun masih menungguku pulang
Siapa lagi yang dapat menyeka kekecewaan,
sebaik diriku sendiri
Segelintir yang lewat kuberi banyak rasa,
sementara aku sendiri kelaparan
Siapa lagi yang bisa menemani,
sebaik diriku sendiri
Sesal karena tak pernah mengundangnya minum teh,
namun ia selalu hadir dalam setiap sesap
Siapa lagi yang lebih ingin kuberi peluk erat,
selain diriku sendiri
Sebab banyak bahagia yang tak pernah kubagi
Sebab ia sendiri memanggul kesedihan
Sebab aku pernah ingin tiada,
namun ia berbisik,
“Suatu saat kita akan ada dan sama sekali bukan bencana”
Dan karena berbagai sebab kita bersama,
berpegangan,
berbagi peran,
serta berjanji tidak saling meninggalkan