Aku melipat-lipat
Semua mulut yang terus berucap
Aku melompat-lompat
Dalam sebuah kegelapan ke terang kembali ke gelap
Saat memanggang roti
Tiba-tiba aku ketakutan dan menangis
Ketika sepi malam
Mataku terjaga memikirkan banyak hal
Menurut Bu Guru, aku terlalu bersemangat
Kata temanku, aku cengeng dan mudah menangis
Sedang suara di kepala terus mengulang kata yang sama
“Mati..mati..”
Aku ketakutan dan sendiri
Ibu memasak nasi dengan wajah babak belur tanpa emosi
Ayah masih tengkurap di atas kasur berbau alkohol
Aku bernyanyi mengisi sunyi
Aku tidak mau mati
Tidak sekarang dengan tangan sendiri
Biarkan aku bernyanyi
Melihat Ibu tersenyum dan Ayah berdiri lagi