TREE OF FEAR AND THE GROWTH OF HOPE

Dua lukisan tersebut, saya lukis dengan perasaan yang berbeda. Lukisan pertama yang saya beri nama “Tree of Fear”, adalah karya dengan rasa cemas dan takut yang melingkupi hati akibat masa lalu saya. Dengan warna ungu yang dominan, dan juga kabut yang mengitari pohon. Pohon berdaun tanpa bunga disitu melukiskan diri saya sendiri. Sedangkan pada lukisan kedua, lukisan ini saya beri nama “The Growth of Hope” dengan warna orange kemerahan dan kuning. Lukisan ini memiliki dua sisi, meski begitu emosi yang dihadirkan lebih tenang, karena ketika saya melukis lukisan ini perasaan saya sedang mulai membaik. Dimana harapan saya mulai tumbuh, sedikit demi sedikit. Meskipun saya bukan salah satu dari penyintas kehilangan bunuh diri, namun saya harap maksud atau makna dari karya saya bisa sampai kepada mereka. Jika, setiap kecemasan atau ketakutan yang dirasakan, harapan itu pasti akan muncul dengan sendirinya secara perlahan.

Nur Eka Maulidyah (19)

laluiluka into the light

Mengangkat tema “Air Mata Kehilangan Menjadi Seni yang Kulukiskan“, galeri seni ini adalah hasil karya para penyintas kehilangan bunuh diri dan juga orang-orang yang peduli dengan mereka yang merasakan kehilangan orang terkasih karena bunuh diri.

Mengalami duka dan mencoba melalui luka itu adalah sebuah proses, dan kami percaya seni dapat menjadi salah satu media yang dapat membantu seseorang menjalani prosesnya.

Penyintas kehilangan bunuh diri adalah anggota keluarga, kerabat, atau teman dari seseorang yang meninggal karena bunuh diri, atau siapa saja yang terdampak setelah mengetahui seseorang meninggal karena bunuh diri.

Seorang penyintas tidak hanya mengalami rasa duka yang mendalam, namun seringkali juga dihadapkan dengan tekanan sosial dari orang-orang di sekitar mereka.