Meningkatkan literasi kesehatan mental di antara orang muda berusia 11-15 tahun di Jawa, Indonesia: pengembangan bersama sumber daya yang sesuai dengan budaya dan berpusat pada pengguna (Intervensi IMPeTUs)

Klik untuk melihat versi lengkap.

Judul dalam bahasa Inggris

Improving mental health literacy among young people aged 11–15 years in Java, Indonesia: the co-development of a culturally-appropriate, user-centred resource (The IMPeTUs Intervention)

Penulis

Helen Brooks, Armaji Kamaludi Syarif, Rebecca Pedley, Irman Irmansyah, Benny Prawira, Karina Lovell, Cicih Opitasari, Adam Ardisasmita, Ira Savitri Tanjung, Laoise Renwick, Soraya Salim & Penny Bee

Abstrak

Latar belakang

Banyak masalah kesehatan mental mencuat di penghujung masa kanak-kanak dan berkontribusi secara signifikan terhadap beban penyakit global. Dampak negatif tersebut dapat berlanjut hingga usia dewasa jika tidak tertangani. Dampak ini diperparah di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana terdapat kesenjangan perawatan yang signifikan. Meningkatkan literasi kesehatan mental mungkin menawarkan strategi yang efektif untuk intervensi awal yang masih kurang dieksplorasi dalam konteks ini.

Metode

Intervensi dikembangkan bersama dengan anak-anak dan orang muda (AOM) dengan melakukan analisis kebutuhan yang dikombinasikan dengan kegiatan konsensus pemangku kepentingan. Sebuah tinjauan sistematis terhadap intervensi literasi kesehatan mental di Asia Tenggara dilakukan di samping wawancara semi-terstruktur dengan 43 anak-anak dan orang muda (19 dengan dan 24 tanpa pengalaman kecemasan dan depresi), 19 orang tua dari anak-anak dengan pengalaman masalah kesehatan mental, dan 25 profesional pendidikan dan kesehatan. Sebuah grup fokus juga diadakan dengan melibatkan 8 pemangku kepentingan kunci yang terlibat dalam kebijakan dan praktik di tingkat nasional. Jadwal wawancara mengeksplorasi pengalaman peserta seputar kesehatan mental, kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan prioritas untuk intervensi. Data disintesis dan disajikan dalam sebuah lokakarya produksi bersama sepanjang 3 hari. Peserta meliputi 13 AOM, 6 orang tua/wali, 2 guru, 8 profesional kesehatan, 2 akademisi, dan 3 desainer gim. Latihan konsensus diterapkan untuk mengenali format, konten, dan penyampaian intervensi yang lebih disukai. Satu kelompok pasien dan kontributor keterlibatan publik yang jumlahnya lebih kecil bekerja sama dengan desainer untuk menguji ulang intervensi lebih lanjut.

Hasil

Sebuah aplikasi alur cerita digital yang imersif dikembangkan bersama untuk anak muda berusia 11–15 tahun dengan tujuan utama untuk meningkatkan literasi kesehatan mental dan manajemen diri. Intervensi terdiri dari dua bab; yang satu terfokus pada depresi, dan yang lainnya terfokus pada kecemasan. Format alur cerita diselingi dengan permainan dan latihan interaktif untuk meningkatkan keterlibatan dan mendorong manajemen diri. AOM juga ambil bagian dalam sesi grup yang diadakan oleh fasilitator terlatih sebelum dan sesudah intervensi digunakan untuk membahas hasil dan masalah yang ditemukan selama bermain.

Simpulan

Intervensi IMPeTUs telah dirancang bersama untuk AOM berusia 11–15 tahun untuk menambah literasi kesehatan mental dan meningkatkan kemampuan manajemen diri. Sejauh pengetahuan kami, ini adalah intervensi digital berbahasa Indonesia pertama untuk meningkatkan literasi kesehatan mental dan manajemen diri untuk populasi ini. Saat ini, implementasi, penerimaan, dan dampaknya sedang dieksplorasi dalam evaluasi studi kasus di berbagai tempat.

Dipublikasi 07 Oktober 2021

Kutip jurnal ini

Brooks, H., Syarif, A.K., Pedley, R. et al. Improving mental health literacy among young people aged 11–15 years in Java, Indonesia: the co-development of a culturally-appropriate, user-centred resource (The IMPeTUs Intervention). Child Adolesc Psychiatry Ment Health 15, 56 (2021). https://doi.org/10.1186/s13034-021-00410-5

Into The Light Indonesia
Into The Light Indonesia
Dibentuk pada Mei 2013, Into The Light Indonesia Suicide Prevention Center for Advocacy, Research, and Education (SP-CARE) adalah sebuah komunitas orang muda yang berfokus sebagai pusat advokasi, kajian, dan edukasi pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa di Indonesia. Into The Light Indonesia adalah komunitas inklusif yang digerakkan oleh orang muda lintas identitas, yang menjunjung tinggi pendekatan program berbasis bukti dan hak asasi manusia.