Mengakses layanan kesehatan mental selama pandemi COVID-19
Selama pandemi COVID-19, beberapa penyedia layanan kesehatan mental di sekitar kamu mungkin menyesuaikan jam operasi, tutup sementara, atau mengubah seluruh pelayanan menjadi online. Layanan psikolog atau psikiater di rumah sakit umumnya tetap beroperasi normal, namun mungkin akan menyesuaikan jam operasi atau memprioritaskan pelayanan untuk pasien dengan COVID-19 yang dikarantina di rumah sakit. Tanyakan kepada tempat penyedia layanan kesehatan mental terdekat di tempat tinggal kamu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Temukan informasi layanan konseling online gratis khusus untuk COVID-19 yang disediakan oleh PDSKJI dan HIMPSI di laman berikut ini.
Jika kamu saat ini sedang berada dalam masa pemulihan dengan psikolog atau psikiater tertentu, tanyakan mengenai nomor kontak dan jam ketersediaan untuk melakukan konseling secara online. Lakukan kunjungan fisik hanya jika kondisi darurat, serta lakukan langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mental selama di rumah.
Bagaimana caranya saya melakukan konseling secara online?
Kamu dapat mencoba untuk menggunakan layanan konseling kesehatan jiwa secara online. Selain itu, kamu juga dapat menanyakan kepada psikolog, psikiater, atau biro psikologi terdekat dari tempat tinggal kamu, apakah mereka menyediakan layanan konseling secara online atau tidak.
Jika kamu saat ini belum membutuhkan layanan profesional, kamu juga bisa menggunakan layanan konseling sebaya untuk menemukan teman curhat, atau mencari komunitas dan support group di sekitar kamu sebagai sumber untuk mencari jejaring orang-orang yang memiliki kepedulian dan perhatian dengan kesehatan jiwa yang sama dengan kamu.
Apakah normal jika saya merasa cemas, panik, atau stres?
Pahami bahwa wajar bagi setiap orang, termasuk kamu merasa cemas, panik, stres, kelelahan, ketakutan, atau kesedihan dalam masa krisis.
Menghubungi atau menceritakan masalahmu kepada seseorang yang kamu percaya, seperti teman, keluarga, atau pasangan, mungkin dapat membantu kamu.
Apa yang bisa saya lakukan untuk menjaga kesehatan mental saya?
- Batasi konsumsi berita atau media sosial, jika kamu merasa cemas, stres, atau kelelahan.
- Lakukan latihan yang membantu membuatmu merasa lebih tenang, seperti mindfulness, meditasi, atau yoga.
- Manfaatkan waktu di rumah untuk merawat diri (self-care) dan menjaga kesehatan fisik.
- Tetap terhubung dengan teman, keluarga, dan orang terkasih melalui telepon, pesan, atau media sosial.
- Bekali diri dengan informasi yang penting, termasuk mengenai layanan kesehatan mental di sekitar kamu.
Saya mengalami perubahan pola tidur akibat berada di rumah. Apa yang bisa saya lakukan?
- Disiplinkan diri untuk menyesuaikan rutinitas harian agar tetap normal, sekalipun berada di rumah.
- Jangan bekerja, makan, atau melakukan aktivitas lain di atas ranjang.
- Di siang hari, beraktivitaslah dengan cahaya alami yang cukup. Di malam hari, tidurlah dengan pencahayaan seminimum mungkin.
- Hindari bermain ponsel sebelum tidur.
- Batasi konsumsi berita dan media sosial. Hentikan jika merasa cemas.
- Lakukan olahraga ringan selama 15-30 menit setiap hari.
- Lakukan teknik relaksasi secara rutin, seperti yoga, meditasi mindfulness, mendengarkan musik yang menenangkan, dan sebagainya.
- Atur pola makan yang sehat.
Kenali gejala COVID-19
Beberapa gejala COVID-19 paling umum meliputi demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami tidak enak badan, kehilangan kemampuan mencium atau mengecap rasa, sakit/nyeri otot, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, atau diare. Beberapa orang dapat terinfeksi tanpa menunjukkan gejala apa pun.
Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit ini tanpa membutuhkan perawatan khusus. Namun, sekitar 1 dari 6 orang yang terkena COVID-19 dapat mengalami sakit yang lebih parah dan kesulitan bernapas.
Orang yang lebih tua dan mereka yang memiliki riwayat kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, masalah jantung atau paru-paru, berisiko lebih tinggi mengalami kondisi yang lebih serius. Jika seseorang mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, mereka harus segera mencari bantuan medis.
Cara melindungi diri dan mencegah penularan
Bersihkan tangan secara teratur dan menyeluruh, terutama setelah batuk atau bersin, sebelum makan atau menyentuh makanan, setelah ke toilet, dan saat tangan terasa kotor. Gunakan sabun dan air, atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Cucilah tangan secara menyeluruh selama minimum 20 detik.
Jagalah jarak fisik dengan orang lain, sekurang-kurangnya 1 meter. Hindari bepergian ke tempat yang berisiko tinggi, kecuali untuk hal yang penting.
Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dibersihkan.
Biasakan untuk menutup hidung dan mulut dengan benar saat batuk atau bersin. Tutup dengan siku tangan atau tisu yang ditekuk, kemudian segera buang tisu bekas.
Jika merasa tidak sehat, sekalipun gejalanya ringan, tetaplah di rumah. Jika mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
Ikuti arahan dari pemerintah atau otoritas kesehatan setempat.
Apakah saya perlu masker?
Sebagai langkah pencegahan penularan, Anda direkomendasikan untuk menggunakan masker setiap berada di luar rumah, sekalipun Anda sehat.
Anda juga diimbau untuk menggunakan masker kain atau non-medis saja. Prioritaskan penggunaan masker medis (terutama masker bedah atau N95) hanya bagi mereka yang membutuhkan, terutama bagi tenaga kesehatan.
Fakta tentang virus korona
Banyak informasi yang beredar, terutama melalui media sosial dan aplikasi pesan instan, seputar virus korona yang menyesatkan atau bohong (hoaks).
Selalu carilah informasi dari sumber yang diandalkan, cek kembali keabsahan dari informasi yang kamu terima dari orang lain, serta tegurlah seseorang jika mereka menyebarkan informasi yang menyesatkan atau bohong.
Beberapa fakta seputar virus korona:
- Virus korona menular melalui cairan kecil atau droplet yang keluar saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.
- Virus korona dapat menyebar lewat udara. Namun, temuan ini masih dalam perdebatan di komunitas sains.
- Menahan napas selama 10 detik tidak dapat menjadi cara untuk mengenali apakah seseorang terkena COVID-19.
- Meminum alkohol tidak dapat membunuh virus korona di dalam tubuh.
- Virus korona tidak menular melalui darah atau gigitan nyamuk.
- Mandi dengan air panas, uap air panas, berjemur, atau mendekatkan diri dengan sumber panas tidak akan membunuh virus korona di dalam tubuh.
- Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk membunuh bakteri dan bukan virus, sehingga tidak akan menyembuhkan orang dengan COVID-19.
- Tidak ada bukti bahwa jahe, bawang putih, atau makanan/minuman tertentu dapat mencegah atau menyembuhkan seseorang tertular virus korona.
- Menggunakan kalung “virus shut out” atau aksesoris tertentu tidak akan melindungi seseorang dari virus korona.
- Orang muda tetap berisiko mengalami kondisi serius saat terkena COVID-19, sekalipun persentasenya lebih rendah.
- Sampai dengan saat ini, belum ada obat atau vaksin yang dapat menyembuhkan atau mencegah seseorang dari tertular virus korona.
Temukan lebih banyak informasi mengenai COVID-19 melalui:
- Portal informasi novel coronavirus WHO (bahasa Inggris)
- Portal informasi novel coronavirus UNICEF Indonesia
- Situs resmi Gugus Tugas COVID-19 RI di www.covid19.go.id
- Sumber informasi inisiatif warganet Kawal COVID-19 di kawalcovid19.id