Kenangan dini hari
hilang tanpa permisi
Di antara memori-memori,
teringat secuil gembira terselip antara sedih
Namun, sejuknya lenyap kini
Jelang senja tak temukan jejak pagi
Lalu, kepada siapa keluh-kesah akan diperdengarkan?
Tak kukenal bibir yang menenangkan
Tak kukenal hati yang berbelaskasihan
Semakin rapuh
Semakin didorong, jatuh
Terpaksa berdiri di atas kaki yang letih
Ciptakan keabadianku sendiri
Haruskah aku lahir kembali?
Berharap realisasi,
keajaiban inkarnasi terjadi sekali lagi
menghantarku pada dunia tanpa pedih
Namun kuputuskan mencoba sekali lagi
Memberi kesempatan pada peruntunganku sendiri
Lalu kutuangkan rasaku dalam puisi
juga dalam lirik yang lirih-lirih
dan tarian-tarian penghalau sepi
Sampai kusadari aku tidak sendiri
Aku melihat aku yang lain, sana dan di sini
“Semoga kali ini….”, rapalku dalam hati.