Merawat Diri untuk Hidup yang Lebih Baik

Tanggal 24 Juli diperingati sebagai Hari Rawat Diri Internasional (International Self-Care Day)[1]. Peringatan ini dikemukakan oleh International Self-Care Foundation yang bermarkas di Inggris. Hari Rawat Diri Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya rawat diri. Tanggal tersebut dipilih untuk mengingat manfaat merawat diri yang dirasakan sepanjang waktu (24 jam, 7 hari seminggu)[1].

Apa itu rawat diri?

Rawat diri (self-care) adalah kemampuan untuk memelihara kesehatan dan mencegah penyakit atau gangguan kesehatan diri sendiri, baik fisik maupun jiwa[2,3]. Rawat diri meliputi pengetahuan dan perilaku kita dalam memelihara kesehatan dan mencegah gangguan kesehatan[2]. Rawat diri diantaranya mencakup pengetahuan akan kesehatan, kesadaran diri mengenai kondisi diri, aktivitas fisik dan pola makan yang sehat, perilaku yang dilakukan dengan sadar untuk mencegah penyakit, menangani penyakit yang sedang dialami, dan pergi ke profesional kesehatan[2,4].

Mengapa merawat diri penting?

Peradaban manusia modern menuntut banyak waktu, tenaga, dan perhatian kita. Rasanya 24 jam dalam sehari belum cukup untuk melakukan urusan-urusan kita. Selalu saja ada hal yang perlu dilakukan ketika satu hal telah selesai. Kita juga sering merasa tertekan karena tuntutan urusan kita. Rasanya, berhenti sejenak untuk merawat diri menjadi suatu hal yang terkesan manja untuk dilakukan.

Kesibukan kita dan tuntutan yang kita rasakan akibat kesibukan kita dapat mengganggu kesehatan fisik dan jiwa kita. Kita mungkin menyadari bahwa kita menjadi lebih mudah sakit, merasa kelelahan, atau menjadi lebih mudah tersinggung. Bagi kita yang sebelumnya memiliki riwayat masalah kesehatan tertentu, kita pun menjadi lebih rentan untuk mengalami gejala-gejala masalah kesehatan kita. Sebagai contoh, kita yang dulu kerap mengalami sakit kepala sebelah (migraine) mungkin sering mengalaminya ketika dilanda kesibukan. Kita yang pernah mengalami perasaan negatif yang intens seperti kecemasan atau kesedihan yang kuat juga dapat merasakan perasaan-perasaan tersebut dalam intensitas serupa ketika kita lalai merawat diri karena tenggelam dalam kesibukan.

Merawat diri membantu kita untuk menjalani banyaknya aktivitas kita dan menghindari kelelahan fisik dan emosional. Hal ini membantu kita untuk tetap sehat, produktif, serta memiliki kualitas hidup yang baik[2,3]. Merawat diri bukanlah suatu tindakan manja atau membuang-buang waktu, tetapi malah justru pendorong bagi kita untuk menjadi lebih produktif dan efektif dalam menyelesaikan urusan-urusan kita.

Bagaimana cara saya merawat diri?

Perawatan diri dimulai dari menyadari kondisi kesehatan kita. Apabila kita memiliki masalah kesehatan tertentu, kita dapat berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui bagaimana kita merawat diri kita. Hal ini misalnya dengan mengetahui bagaimana mengonsumsi obat, aktivitas-aktivitas yang perlu dijalani, serta bagaimana pola makan kita[2]. Bagi kita yang memiliki kondisi kesehatan fisik dan jiwa yang cukup baik, beberapa cara ini dapat dilakukan:

Membiasakan diri memelihara kesehatan fisik

Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan makan secara teratur dan dengan asupan nutrisi yang cukup, tidur yang cukup, mandi dan olahraga secara teratur. Perilaku memelihara kesehatan fisik ini sering kita dengar dan memang secara efektif dapat menghindarkan kita dari masalah kesehatan[2]. Selain itu, dengan tubuh yang sehat dan bugar, kita dapat memiliki kesehatan jiwa yang baik pula.

Melakukan relaksasi untuk melepas perasaan tertekan

Beberapa aktivitas fisik yang disebutkan sebelumnya, seperti tidur, mandi, dan berolahraga, membantu kita untuk rileks. Hal lain yang dapat dilakukan untuk membuat kita rileks adalah dengan mendengarkan musik, berjalan-jalan di taman, bermain dengan hewan peliharaan, berkebun, meditasi, atau kegiatan keagamaan dapat membantu kita merasa lebih rileks[2,5].

Meluangkan waktu dengan teman dan keluarga

Hubungan yang saling mendukung dengan orang lain dapat membantu memelihara kesehatan fisik dan jiwa kita. Kita dapat meluangkan waktu untuk berkumpul bersama teman dan keluarga yang dapat membuat kita merasa lebih sejahtera sekaligus meningkatkan kualitas hubungan kita. Berkumpul dengan teman dan keluarga kita dapat membuat kita merasa bahwa kita menjadi bagian dalam suatu kelompok yang positif. Selain itu, apabila kita berbagi cerita dengan teman atau keluarga kita, kita dapat mengurangi beban emosional yang kita rasakan.

Berpakaian dengan baik dan merawat penampilan

Kedua hal ini mungkin terkesan sepele dan biasa kita lakukan tanpa banyak berpikir. Namun, ketika kita mandi dan berpakaian yang baik, kita mungkin menyadari bahwa kita merasa lebih baik. Kita merasa lebih nyaman dengan diri kita. Selain itu, merawat penampilan seperti bercukur dan memotong rambut dengan rapi juga dapat membuat kita merasa lebih baik[5].

Memeriksakan kesehatan secara teratur

Hal ini dapat membantu mengatur perilaku kita agar kesehatan kita lebih terjaga. Hal ini dapat dilakukan dengan cek kesehatan gigi, cek darah, atau pemeriksaan kesehatan fisik lainnya. Kita juga dapat melatih diri kita untuk menyadari kesehatan jiwa kita dengan melihat ke dalam diri dan mengetahui apa yang kita pikirkan dan rasakan saat ini. Dengan adanya deteksi dini, kita dapat mencegah gangguan kesehatan menjadi lebih serius.

Hindari konsumsi zat-zat adiktif

Nikotin yang terkandung di rokok, alkohol, atau obat-obatan pemicu ketergantungan lainnya tidak hanya berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, tetapi juga dapat berimbas pada aspek-aspek lain dalam hidup kita. Akan lebih baik jika kita menghadapi perasaan-perasaan menekan yang kita rasakan melalui cara lain, seperti berdiskusi dengan orang lain atau ahli, menulis jurnal, dan mencari solusi atas permasalahan kita.


Kita perlu menyadari kondisi diri kita ketika kita merawat diri. Kadangkala, satu jenis perawatan diri dapat bermanfaat untuk banyak orang, tetapi tidak untuk kita. Misalnya, beberapa jenis makanan bisa sehat untuk orang lain, tapi berbahaya untuk kita. Demikian pula, meditasi mungkin membuat beberapa orang merasa tenang, tetapi bagi kita justru mencemaskan.

Namun, merawat kesehatan fisik dan jiwa kita tetap merupakan sebuah kewajiban yang senantiasa harus dilakukan. Semoga dengan meluangkan waktu dengan merawat diri kita memiliki hidup yang lebih berkualitas.

Referensi:

[1] International Self-Care Foundation. (n.d.). International self-care day. Diambil dari http://isfglobal.org/international-self-care-day/.
[2] World Health Organization, Regional Office for South-East Asia. (2013). Self-care for health: a handbook for community health workers and volunteers. Diambil dari http://apps.who.int/iris/handle/10665/205887.
[3] Doran, J. (2014, April). The unspoken truth about self care. gradPSYCH Magazine. Diambil dari http://www.apa.org/gradpsych/2014/04/corner.aspx.
[4] International Self-Care Foundation. (n.d.). What is self-care. Diambil dari http://isfglobal.org/what-is-self-care/.
[5] Mind.org (2017, October). Mental health problems – an introduction: How can I help myself? [Web log post]. Diambil dari https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/mental-health-problems-introduction/self-care/. 000016000500

Dicky Sugianto
Dicky Sugianto
Dicky Sugianto adalah komunikator, peneliti, dan praktisi ilmu psikologi. Ia memiliki keprihatinan pada isu kesehatan mental, seperti depresi, perilaku bunuh diri, kedukaan, serta kondisi psikologis kelompok yang dikenai stigma. Saat ini, ia sedang mempelajari bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan yang layak untuk dihidupi melalui welas asih.