8 Tanda Peringatan Bunuh Diri

Mari kita membuka mata, mendengar dengan saksama, dan mengenali tanda peringatan umum bahwa seseorang akan melakukan bunuh diri.

Sekalipun delapan tanda ini adalah ciri-ciri yang paling umum, penting untuk dicatat bahwa setiap orang memiliki ciri-ciri atau tanda peringatan yang berbeda. Hal ini disebabkan karena masing-masing individu memiliki faktor risiko dan faktor protektif bunuh diri masing-masing, yang sangat bervariasi tergantung dengan kondisi biologis, psikologis, dan sosial dari yang bersangkutan.

Penting bagi kita untuk menjadi lebih peka dengan keluarga dan kerabat, serta orang-orang yang kita kasihi.

Membicarakan Keinginan Bunuh Diri

Ini adalah salah satu tanda yang paling mudah dideteksi. Keinginan bunuh diri tersebut bisa jadi diungkapkan secara eksplisit (seperti “Saya ingin bunuh diri”, “Saya ingin mati saja”, dsb) atau secara implisit (seperti “Saya berharap tidak dilahirkan”, “Saya ingin pergi jauh”, dsb). Tidak hanya mengenai kematian, pembicaraan yang terkait dengan melukai diri sendiri juga merupakan salah satu tanda-tanda keinginan bunuh diri.

Mencari Cara Mematikan untuk Bunuh Diri

Orang yang ingin melakukan bunuh diri biasanya mencari cara untuk melakukan bunuh diri, misalnya dengan membeli racun tertentu, mencari akses terhadap senjata tajam, atau mencari tempat tinggi yang dapat digunakan untuk percobaan bunuh diri. Hal ini juga termasuk, misalnya dengan mencari cara bunuh diri yang paling tidak menyakitkan atau paling mudah diakses.

Putus Asa akan Masa Depan

Orang yang ingin melakukan bunuh diri biasanya sering mengutarakan perasaan tidak berdaya, putus asa, merasa terjebak, atau merasa kehidupan mereka tidak akan menjadi lebih baik di masa depan.

Membenci dan Menghujat Diri Sendiri

Orang yang ingin melakukan bunuh diri akan mengungkapkan perasaan negatif terhadap diri sendiri, seperti malu, merasa bersalah, atau menjadi beban bagi orang lain. Orang-orang yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah juga lebih rentan untuk memiliki pemikiran bunuh diri.

Mengatur Segala Hal untuk Ditinggalkan

Orang yang ingin melakukan bunuh diri terkadang akan menyiapkan surat pribadi yang mengandung pesan tersirat, atau langsung menulis surat wasiat. Orang tersebut juga dapat secara mendadak menjual atau memberikan benda-benda kesayangannya kepada orang terdekat atau orang yang dianggap layak mewarisi barang-barangnya. Beberapa orang juga dapat mengatur sendiri proses kematiannya, seperti memesan lahan makam atau membeli peti mati, dengan atau tanpa sepengetahuan orang-orang di sekitarnya.

Mengucapkan Perpisahan

Orang yang ingin melakukan bunuh diri juga umumnya meninggalkan pesan perpisahan yang tidak lazim kepada orang-orang yang disayanginya, dengan memberikan kesan seolah-olah ia tidak akan bertemu lagi. Beberapa orang juga sengaja mengatur untuk bertamu atau mengadakan pertemuan secara mendadak untuk mengucapkan perpisahan. Beberapa pesan perpisahan juga dapat diucapkan melalui media sosial atau dengan menulis surat bunuh diri (suicide note).

Menarik Diri dari Orang Lain

Orang yang ingin melakukan bunuh diri cenderung akan menarik diri dari orang lain, pertemanan, atau komunitas yang selama ini ia ikuti, disertai dengan meningkatnya keinginan untuk menyendiri. Proses menarik diri bisa perlahan-lahan atau secara tiba-tiba, dan orang tersebut terkadang akan menolak untuk dihubungi. Orang tersebut juga biasanya akan menghentikan aktivitas yang menjadi kegemaran atau hobinya.

Perilaku Merusak Diri Sendiri

Orang yang ingin melakukan bunuh diri juga seringkali melakukan perilaku yang cenderung merusak diri sendiri, seperti menggunakan narkoba atau zat adiktif lainnya, melukai diri sendiri (self-harm), menyetir secara ugal-ugalan, mabuk secara berlebihan, atau tindakan berbahaya lainnya.

Mari saatnya kita untuk “hapus stigma, peduli sesama, dan sayangi jiwa”. Kamu bisa menyebarkan informasi di atas atau infografis di bawah ini kepada keluarga dan kerabat kamu.

8-tanda-peringatan-bunuh-diri.jpg

Kevin Sucianto
Kevin Sucianto
Sebagai "Social Media Auditor", Kevin mulai berkontribusi di Into The Light Indonesia sejak 2013, lalu kabur sebelum kembali lagi pada 2018. Kevin adalah lulusan mahasiswa akuntansi yang saat ini tobat berprofesi di bidang marketing communication, penulis konten, dan pengelola media sosial. Di saat waktu luang, senang bermain Cookie Run: OvenBreak, mengisi teka-teki silang, menjadi barista abal-abal, atau berburu restoran paling enak di Jakarta.