Aku adalah aku. Ia yang pandai dan cantik di cermin. Yang meskipun kepalanya seperti terhantam berkali-kali. Yang meskipun mulutnya seperti terbungkam tiada henti. Yang meskipun lehernya seperti dihentak tanpa ampun. Ia masih cantik. Masih utuh. Dan, masih pandai untuk menerima. Ia hidup dan ia mencintai hidup sebagaimana hidup mengadakannya ada.
Sandra Soenaryo (20)